Oleh : Abu Gaza
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ
وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ
عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا
تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ
بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ
الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan berkatalah syaitan
tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu
tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan
(sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan
kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan
perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim : 22)
Allah Swt sengaja.
menceritakan pembicaraan iblis terhadap para pengikutnya setelah Allah
menetapkan keputusan di antara hamba-hamba-Nya, dan Allah memasukkan
orang-orang mukmin ke dalam surga serta menempatkan orang-orang kafir di dalam
lapisan bawah neraka.
Maka pada hari itu berdirilah iblis di
kalangan ahli neraka seraya berkhotbah kepada mereka untuk menambah kesedihan
di atas kesedihan yang sedang mereka alami, menambahkan kerugian di atas
kerugian, dan kekecewaan di atas kekecewaan.
Iblis berkata kepada penduduk neraka:
{إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ}
Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepada kalian janji yang benar. (Ibrahim: 22)
Yaitu melalui
lisan rasul-rasul-Nya, dan Dia menjanjikan kepada kalian bila kalian mengikuti
para rasul, Dia akari menyelamatkan dan menyejahterakan kalian; dan janji
Allah itu dipenuhi-Nya, karena janji-Nya adalah benar dan beritanya benar pula.
Adapun aku, maka aku pernah berjanji
kepada kalian, tetapi aku menyalahinya.
Adapun firman Allah Swt.:
{وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ}
Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadap kalian. (Ibrahim: 22)
Maksudnya dalam apa yang aku serukan untuk kalian kepadanya tiadalah suatu dalil pun, tiada pula suatu bukti pun; begitu pula dalam apa yang telah aku janjikan kepada kalian.
{إِلا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي}
melainkan (sekadar) menyeru
kalian, lalu kalian mematuhi seruanku. (Ibrahim: 22)
Tanpa berpikir
panjang lagi, padahal telah ditegakkan atas kalian hujah-hujah dan bukti-bukti
serta dalil-dalil yang benar yang disampaikan oleh para rasul sebagai bukti
akan kebenaran dari apa yang mereka sampaikan kepada kalian.
Tetapi ternyata kalian menentang mereka, sehingga jadilah kalian seperti dalam keadaan sekarang ini.
{فَلا تَلُومُونِي}
Oleh sebab itu, janganlah kalian
mencerca aku (Ibrahim: 22)
pada hari ini.
{وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ}
tetapi cercalah diri
kalian sendiri. (Ibrahim: 22)
Karena sesungguhnya kesalahan itu adalah kesalahan kalian sendiri, sebab kalian menentang bukti-bukti yang jelas, lalu kalian mengikutiku hanya karena aku menyeru kalian kepada kebatilan.
{مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ}
Aku sekali-kali tidak
dapat menolong kalian. (Ibrahim: 22)
Yakni aku tidak dapat memberikan manfaat kepada kalian, tidak pula dapat menyelamatkan serta membebaskan kalian dari keadaan yang kalian alami sekarang.
{وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ}
dan kalian pun
sekali-kali tidak dapat menolongku. (Ibrahim: 22)
Maksudnya, tidak
dapat memberikan manfaat kepadaku dengan menyelamatkan diriku dari azab dan
pembalasan-Nya yang sedang kualami.
{إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ}
Sesungguhnya aku tidak membenarkan
perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu. (Ibrahim: 22)
Qatadah mengatakan, makna yang
dimaksud ialah sebab
kalian mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa Iblis berkata, "Sesungguhnya aku tidak membenarkan bila diriku dianggap sebagai sekutu Allah Swt." Firman Allah Swt.:
{إِنَّ الظَّالِمِينَ}
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu. (Ibrahim: 22)
Karena berpaling dari perkara yang hak dan mengikuti perkara yang batil.
{لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ}
mendapat siksaan yang pedih. (Ibrahim:
22)
Makna lahiriah
konteks ayat menunjukkan bahwa pembicaraan ini dilakukan oleh iblis sesudah
mereka memasuki neraka, seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya. Disarikan
dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir.
Komentar
Posting Komentar